Saluran Kemih

Urinary systemImage via Wikipedia

Mikroskopis saluran Urin

1. Ureter

Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesica urinari (kantong air seni). Mukosa membentuk lipatan-lipatan memanjang dengan epithel peralihan, lapisan sel lebih tebal dari pelvis renalis. Tunika propria terdiri dari jaringan ikat dimana pada kuda terdapat kelenjar tubuloalveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas. Tunika muskularis tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam yang longitudinal dan lapis luar sirculer, sebagian lapis luar ada yang longitudinal khususnya bagian yang paling luar. Dekat permukaan pada VU hanya lapis longitudinal yang nampak jelas.
Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf, ganglia sering terdapat didekatnya.
Selama urien melalui ureter komposisi pokok tidak berubah, hanya ditambah lendir saja. Dinding ureter berlapis-lapis :
TUNICA MUCOSA : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut :
- epithelium transitional : pada calix 2 – 4 lapis, pada ureter 4-5 lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.
- Tunica submucosa tidak jelas
- Lamina propria berlembar 2
o Luar jaringan ikat padat tanpa papilla, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli lymphatici kecil-kecil .
o Dalam jaringan ikat longgar
Kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunica mucosa ureter dan vesica urinaria dalam keadaan kosong membentuk lipatan membujur.
TUNICA MUSCULARIS : otot polos, longgar saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman serabut elastis. Otot membentuk 3 lapisan :
- stratum longitudinale internum
- stratum circulare
- stratum longitudinale externum
TUNICA ADVENTITIA ; jaringan ikat longgar
Kira-kira panjangnya 25cm, dengan bagiannya:
1. Pars abdomen
2. Pars pelvina, ketika ureter telah bersilangan dengan arteriol dan menuju lebih dekat dengan pelvis
Lumen ureter punya pergerakan peristaltic dan tidak terjadi penyerapan apapun di sini

2. Vesiika urinaria

Fundus of the bladder with the vesiculae semin...Image via Wikipedia


1. Strukutur vesika urinaria
Struktur dinding vesika urinaria
Kantong air seni merupakan kantong penampung urine dari kedua belah ginjal Urine ditampung kemudian untuk dibuang secara periodik.
Bangun histologi : Mukosa memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri dari 5-10 lapis sel pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) terdiri atas 3-4 lapis sel. Propria mukosa terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limphonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa.
Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri dari jaringan ikat yang lebih longgar. Tunika muskularis cukup tebal terdiri dari lapis longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak seolah-olah saling menjalin. Berkas-berkas otot polos di daerah trigonum vesicae membentuk bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut m.sphincter internus.
Lapis luar adalah serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf




3.Uretra

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.

Pada laki – laki, urethra memiliki panjang hingga 20 cm, dan selain berfungsi untuk mengeluarkan urine, juga berfungsi untuk membawa keluar semen, namun TIDAK pada saat yang bersamaan. Urethra pada laki – laki dibagi menjadi 3 bagian :
- Urethra pars Prostatika : Dikelilingi oleh kelenjar prostat, dan merupakan muara dari 2 buah duktus ejakulatorius. Juga merupakan muara dari beberapa duktus dari kelenjar prostat
- Urethra pars Membranosa : Bagian terpendek. Berdinding tipis dan dikelilingi oleh otot rangka sfingter urethra eksterna
- Urethra pars Cavernosa : Bagian terpanjang. Menerima duktus dari kelenjar bulbourethralis dan bermuara pada ujung penis. Sebelum. mulut penis, bagian ini membentuk suatu dilatasi kecil, yang disebut Fossa Navicularis. Bagian ini dikelilingi oleh Korpus Spongiosum yang merupakan suatu kerangka ruang vena yang besar

Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi. Perbedaan panjang dan letak anatomis dari urethra ini, mengakibatkan perbedaan resiko akan terjadinya infeksi saluran kemih. Pada perempuan, lebih mudah terjadi infeksi karena pendeknya panjang urethra, dan dekatnya dengan Vagina, yang memiliki banyak mikroorganisme sebagai flora normal, namun bersifat infeksius jika berpindah tempat.
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.

Penis, testis, urethra, prostate, bladder, rec...Image via Wikipedia

Fisiologi Proses Brkemih

Pengontrolan Mlalui saraf
1. Nervus Hipogastricus,saraf simpatis yang berhubngan dengan segmen L 1-2 Medula spinalis, akan merangsang pembuluh darah naik dan sedikit dan mempengaruhi kandung kemih dengan menimbulkan sensai penuh
2. Nervus pelvikus, merupakan serat saraf sensorik&motorik yang berhubungan dengan segmen S2-3 medula spinalis melalui pleksus sakralis.
Serat saraf sensorisnya akan mendeteksi derajat regangan dari uretra posterior&pada dinding kandung kemih. Jika bersifat sangat kuat akan mencetuskan reflex yang pengosongan kandung kemih
Serat saraf motoriknya merupakan serat parasimpatis, berakhir di ganglion yang terletak pada dinding kandung kemih, saraf postganglion pendek mensarafi otot destructor

3. Nervus pudendal merupakan seart saraf somatic yang menuju spincter externa kandung kemih untuk mengontrol otot luriknya.
Pengontrolan oleh hormone :
Untuk sirkulasi renal

Enhanced by Zemanta

0 komentar:

Posting Komentar